Bagaimanakah Seharusnya Kita Dalam Menyikapi Perdebatan? Begini Caranya


Belakangan ini, perdebatan di dunia maya di kalangan netizen baik dalam menyikapi isu – isu politik, hukum dan kontroversi semakin parah dan tidak sehat. Seringkali informasi yang beredar di kalangan masyarakat bercampur dengan yang fakta (beneran) dengan yang fiktif (hoax). Hal yang paling disayangkan atas beredar info – info yang tidak bertanggung jawab itu adalah akibat yang ditimbulkan, yaitu perdebatan, perpecahan hingga permusuhan di kalangan netizen dalam mempertahankan argumennya. Padahal, berdebat kusir di media sosial sejatinya tidaklah memberikan keuntungan bagi netizen itu sendiri, kecuali bagi si provokator yang sebenarnya memiliki kepentingan atas merebaknya isu maupun wacana tersebut.

Kita bisa lihat beberapa kasus, misalnya perdebatan terhadap Pemilu 2014 antara pendukung Prabowo dan Jokowi, bisa dikatakan itulah awal mula timbulnya perang antar netizen khususnya di dunia maya, kemudian dilanjutkan dengan perdebatan mengenai Pilkada DKI Jakarta, baik yang pro dengan salah satu tokoh maupun tidak. Disamping itu, perdebatan juga tidak hanya mengenai politik saja, akan tetapi untuk kasus – kasus yang sebenarnya tidak terlalu penting bagi kehidupan kita dan terkesan dilama – lamakan misalnya kasus Mario Teguh vs Kiswinar, Sidang Jessica, Kanjeng Dimas, dll. Dan anehnya, netizen sepertinya “hobi” banget membahas hal – hal tersebut sampai menimbulkan perpecahan.

Mengenai masalah tersebut, saya memiliki beberapa saran agar kita tidak terjebak dalam pertikaian yang sering terjadi saat ini di dunia maya. Berikut ringkasannya.

1. Teliti Lebih Dahulu Isi Berita Secara Menyeluruh

 

Perlu diketahui bahwa tidak semua informasi yang anda dapatkan di dunia internet itu 100% benar dan layak untuk dipercaya. Karena akhir – akhir ini, semakin banyak muncul website – website berita yang diragukan kredibilitasnya sebagai media informasi, atau dengan kata lain kerap dibilang media abal – abal.
Ya, gak perlu heran juga la kalo anda sering melihat ada judul berita yang ternyata tidak mewakili isi beritanya, atau judul berita yang sangat provokatif, namun saat diklik, ternyata isinya berbeda konteks.
So, berita – berita model begini sebaiknya dihindari dan jangan sampai memancing emosi kita di dunia maya ya guys.

2. Pastikan Isi Berita Sudah Memenuhi Aturan yang Berlaku

 

Tidak semua media memiliki kapasitas dan kredibilitas sebagai media pers yang dipercaya. Dalam ilmu jurnalistik, setiap pemberitaan itu sebenarnya sudah diatur dalam Kode Etik Jurnalistik, beberapa diantara poin pentingnya adalah setiap berita harus bermanfaat, memiliki sumber yang jelas dan dipercaya, tidak memancing sentiment SARA, tidak mengandung unsur kekerasan dan seksualitas dan yang terpenting menghormati hak – hak privasi seseorang misalnya korban dan narasumber (makanya sering kita melihat jika nama – nama pelaku dan korban disamarkan namanya menjadi inisial atau nama samaran)
Jadi, kalau ada berita yang jauh dari aturan – aturan tersebut, yaudah deh, jauhi saja.


3. Tentukan, Apakah Info yang Kita Dapatkan Bermanfaat atau Tidak

 

Nah ini yang paling penting sebenarnya, informasi yang akan kita bagikan ini sebenarnya bermanfaat atau tidak sih sama kita? Kalau tidak ada gunanya dan cenderung menimbulkan masalah dan kerugian sama kita dan orang lain, yaudah, jauhi saja!
Masih banyak permasalahan dan urusan yang jauh lebih penting untuk kita selesaikan ketimbang memperdebatkan hal – hal yang tidak penting. Selain itu, harus disadari bahwa setiap apapun yang kita lakukan, haruslah kita pertanggung jawabkan, terlebih lagi jika itu menyangkut kepentingan orang banyak.

4. Selektif Dalam Memilih Friend List Akun Sosmed Kita


Kita pastinya risih kan jika beberapa teman di akun media sosial kita seringkali membagikan berita – berita dan informasi yang gak penting dan cenderung memancing kita untuk berdebat. Nah, daripada nantinya mengganggu hidup kita setiap membuka akun sosial media dan akhirnya akan membuang energi kita untuk berkomentar gak penting. Alangkah baiknya untuk meng un-friend teman – teman di akun sosial media anda yang masuk dalam kategori netizen tersebut. Daripada bikin pusing kan.

5. Kalaupun Ingin Berkomentar, Utamakan Bijak dan Solutif

 

Misalnya ini yaa, kita udah “gatel” banget ingin komentar karena mungkin ada hal yang sangat penting anda sampaikan didalam forum tersebut, ya usahakan berkomentar lah dalam konteks mendinginkan suasana dan mengarahkan pada hal – hal yang solutif. Bukannya malah memperkeruh dan semakin bikin forum semakin panas. Inilah sebijak – bijaknya kita sebagai netizen, jadi kita juga berperan dalam meminimalisir pertikaian yang gak penting. Tapi kalau memang di forum tersebut memang sudah tidak sehat diskusinya dan cenderung saling menyerang, mending gak usah masuk deh, daripada kena bully kan.

Tonton Videonya Disini

No comments

Powered by Blogger.